Jusuf Kalla Terima UNS Award 2018 Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Sebagai bentuk apresiasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta atas dasar ketokohan dan kepeloporan di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya, dalam kesempatan sidang senat terbuka dengan agenda Dies Natalis ke-42 di auditorium kampus setempat. Senin (11/3).

Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi menyatakan, pemberian penghargaan diberikan kepada Jusuf Kalla karena dinilai sebagai pribadi yang banyak berperan menciptakan ruang perdamaian di beberapa wilayah konflik dan di dalam mau pun di luar negeri.

“Pertimbangan lainnya adalah beliau tokoh antiperang, menjadi tokoh teladan yang memberikan contoh kepada kita, khususnya almamater UNS,” katanya.

Sementara itu, Jusuf Kalla dalam orasi ilmiah Dies Natalis UNS ke-42 menyatakan, dirinya bekerja di bidang kemanusiaan bukan semata tugas pemerintah, namun adalah amanah.

“Sebagai manusia untuk saling tolong menolong dengan sesame manusia. Juga sebagai amal ibadah dalam praktik sebagai agama,” jelasnya.

Ditekankan pula, resolusi konflik sebagai modal untuk mewujudkan perdamaian, menyelesaikan persoalan kebangsaan serta keagamaan. Jika dibandingkan dengan berbagai negara yang tengah dilanda konflik horizontal, seperti Afghanistan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah, warga Indonesia merasa beruntung.

Di sisi lain, Wapres Jusuf Kalla juga menyampaikan kepada UNS mau pun perguruan tinggi lainnya untuk terus meningkatkan kualitas. Sebab, PT tidak hanya bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas dan daya saing SDM, namun juga tantangan masa depan yang kian berat dan meliputi banyak dimensi. Disebutkan, Indonesia memiliki sekitar 4.500 universitas, jumlah yang sangat banyak bila dibandingkan dengan China yang memiliki 2.500 universitas.

Ditegaskan pula, perguruan tinggi tidak hanya dilihat dari banyaknya jumlah, tapi bagaimana PT dapat menghasilka hal yang bermanfaat dan punya sumbangsih besar bagi bangsa.

“Menghasilkan riset dan teknologi yang mampu menjawab tantangan zaman, itu jauh lebih penting,” kata Wapres.

Sementara tantangan berat yang akan dihadapi Indonesia diantaranya di bidang pangan, energi, kemiskinan, hingga jumlah penduduk yang saat ini mencapai 260 juta jiwa. Tantangannya adalah bagaimana nantinya kita dapat memenuhi kebutuhan makan, dan kebutuhan lain penduduk dengan baik. Tentunya, menurut Wapres, membutuhkan perubahan, diantaranya dengan teknologi, dan hal itu membutuhkan pendidikan.

Dalam kesempatan hadir di acara Dies Natalis UNS ke-42, Wapres Jusuf Kalla didampingi istri, Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (endang paryanti)