Satu Abad Kanisius Cabang Surakarta Gelar Kirab Budaya dan Pentas Seni
Solo (Poskita.co)
Pagi itu, suasana car freeday benar-benar meriah, siswa-siswi berpakaian adat nusantara, yang lain memakai baju dari daur ulang, ada pula rombongan punakawan, pasukan kubro, hingga iringan musik etnis rangkas.
Ratusan siswa-siswi, guru, dan orangtua turut memeriahkan kirab budaya dan pentas seni dalam rangka Satu Abad Kanisius Cabang Surakarta. Sebanyak 14 sekolah dari TK-SD-SMP hingga SMK dibawah naungan Yayasan Kanisius kirab menuju panggung Sriwedari.
“Kegiatan ini melibatkan 260 personil, dengan berbagai tema, mulai dari kesenian daerah, rangkas, anak hebat, kreasi daur ulang, kerativitas anak bangsa, budayakan olahraga, panakawan, hingga musik. Harapan kami, sekolah-sekolah di Kanisius semakin diminati masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa,” kata Budi Baskoro SPd, ketua panitia saat ditemui wartawan Poskita.co.
Sebelum kirab budaya, telah dilakukan berbagai kegiatan lomba diantaranya lomba koor, donor darah, dan kegiatan sosial lainnya. Puncak acara akan dilaksanakan bulan Oktober di Muntilan.
Anak-anak TK pun tak kenal lelah ikut kirab. Mereka berasal dari berbagai TK di antaranya TK Kanisius Purbayan, TK Kanisius Serengan, TK Kanisius Sorogenen, TK Kanisius Semanggi dan TK Kanisius Sangkrah. Sementara dari sekolah dasar yaitu SD Kanisius Keprabon 01 dan 02, SD Kanisius Serengan, SD Kanisius Sorogenen, SD Kanisius Semanggi, SD Kanisius Pucangsawit, SD Kanisius Sangkrah. SMP Kanisius 1 dan 2 serta SMK Kanisius juga turut memeriahkan acara ini.
H Supriyanto, pengawas SMP/SMA/SMK, menyatakan kegiatan ini untuk menyongsong satu abad Yayasan Kanisius dengan kirab budaya dan pentas seni. Perlu diketahui juga, Yayasan Kanisius turut terlibat dalam mencerdaskan anak bangsa.
Yayasan Kanisius Cabang Surakarta regio Surakarta, terdiri dari 14 sekolah yaitu 5 TK, 6 SD 2 SMP dan 1 SMK. Jumlah keseluruhan regio ada 40 sekolah yaitu 17 SD, 13 TK, 5 SMP, 3 SMA dan 2 SMK.
Sinta Susanti Putri, SD Kanisius Semanggi 2 menuturkan sekolahnya membawakan tari Badut dan tari Papua, juga didukung model dengan memanfaatkan barang bekas. Musik pun dari barang bekas, seperti bambu, tong sampah, wadah bekas cat.
“Selain untuk mengajarkan cinta lingkungan, unjuk kreativitas,” kata Sinta.
Semua atraksi yang disuguhkan menarik, termasuk Pantomim pelatih Didik Panji dari SD Kanisius Keprabon 02 Surakarta, dan guyon maton dari punakawan SMP Kanisius 2 Surakarta yang menghibur penonton yang hadir. Apalagi dipandu MC yang energik Yustina dan Agatha.
Menurut Seksi acara Ayu Kusuma, pentas seni lainnya yaitu dolanan anak Padang Bulan TK Kanisius Serengan, Tarik Merak Ngigel SD Kanisius Serengan, TK Kanisius Sorogenen Menyanyi, SD Kanisius Sorogenen Tari Kontemporer, TK Naisius Semanggi Tari Kreasi Baru (Srengenge Nyunar), SD Kanisius Semanggi Tari Kontemporer dan Kulintang, TK Kanisius Purbayan Modern Dance Jangan Marah-Marah, TK Kanisius Sangkrah Tari Kreasi Baru (Jangkrik), SD Kanisius Keprabon 01 Solo Vokal Mujizat Nyata, SD Kanisius Pucangsawit Tari Candik Ayu, SMP Kanisius 1 Solo Biola, SMK Kanisius Ansambel Biola.
COSMAS