Pengerjaan Gedung Cuci Darah Terancam Molor
[20:19, 12/13/2017] +62 816-4275-727: SRAGEN – Proyek gedung layanan cuci darah ‘Hemodialisa’ Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) dr Soehadi Prijonegoro Sragen yang menyisakan waktu
tinggal beberapa hari ini pengerjaanya masih kurang 25 persen.
Pasalnya, dari kalender pengerjaan selama 120 hari baru berjalan 75
persen. Gedung Hemodialisa ini sebelumnya dalam sehari hanya dapat
menampung sekitar 20 orang untuk melakukan cuci darah. Namun
pembenahan fasilitas diharapkan dapat menampung lebih banyak
masyarakat.
Berdasarkan pantauan dilapangan, mendekati masa akhir kontrak, pekerja
terus melakukan pembenahan sejumlah titik. Diharapkan gedung tersebut
dapat rampung hingga 20 Desember nanti. Proyek tersebut menelan
anggaran Rp 5,8 miliar.
Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dr Didik Haryanto
menyampaikan pengerjaan masih berlangsung. Pihaknya optimis progresnya
berjalan tepat waktu. Dia mengatakan material sudah masuk di sekitar
gedung, dan tinggal menunggu finishing saja. ”selama ini untuk
pengerjaan bagus, kita mengawasi terus, dari PPK , Kontraktor dan kami
selalu membahas pertemuan progres tiap minggu,” terang Didik.
Menyampaikan untuk kendala sudah dapat diatasi. Salah satu kendala
yakni peraturan dari Pemprov sial pencairan anggaran selama
pengerjaan. Namun masalah tersebut sudah terlampaui oleh kontraktor.
Namun dia melihat kualitas dari pekerjaan kontraktor ini tidak
mengecewakan.
Sementara itu, Direktur operasional PT Citra Prasasti Konsorindo Totok
Wisnu optimis sampai batas waktu proyek rampung. Berdasarkan progres 9
Desember lalu sudah mencapai lebih dari 75 persen. ”Ini saya harapkan
on schedule, ini sudah lembur juga, namun tidak bisa maksimal karena
dekat dengan ruang perawatan,” terangnya.
Meski demikian pihaknya menegaskan bahwa pihak rumah sakit mendukung
penuh proses pengerjaan. Mengingat lokasi berada di tengah, sehingga
sulit memasukkan material, pihak rumah sakit sudah berupaya mencarikan
jalan untuk masuk material.
Totok menyampaikan jika ada kendala tentunya sudah diperhitungkan dan
menjadi resiko yang harus dihadapi. Seperti faktor cuaca dan aturan
dari pemerintah provinsi jateng soal pendanaan. Ditambah lagi memang
sempat review desain dan mundur pelaksanaan pekerjaan.
Dia mengaskan bahwa saat ini material sudah masuk tinggal pemasangan
dan finishing.