Diplomasi Indonesia-Libanon melalui Bulutangkis dan Pencak Silat

Spread the love

Beirut, Poskita.co

Pemerintah Indonesia dan Lebanon menyepakati kerjasama di bidang olahraga. Kesepakatan itu tertuang dalam Letter of Intent (LOI) yang ditandatangani oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Lebanon Mohammmad Fneish di Beirut, Jumat (10/11/2017)

Kerjasama ini bertujuan mendorong dan meningkatkan hubungan kedua negara yang sudah terjalin erat cukup lama. Dalam Letter of Intent itu disebutkan kedua belah pihak berkeinginan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan di bidang kepemudaan dan keolahragaan.

“Kami berencana akan membantu pengembangan olahraga di Lebanon khususnya dalam dua cabang olahraga yang menjadi keunggulan Indonesia yaitu bulutangkis dan pencak silat,” jelas Menpora Imam Nahrawi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah Lebanon tertarik mengembangkan olahraga bulutangkis di negaranya, dan Indonesia sebagai negara yang punya tradisi panjang dalam bulutangkis, menyambut baik keinginan tersebut dan akan membantu dengan mengirimkan pelatih.

Sementara pencak silat menjadi cabang olahraga yang memang sedang dipromosikan Indonesia. Sebagai negeri asal pencak silat, Indonesia berkepentingan menggalakkan olahraga ini di dunia internasional. Selain sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan, hal ini juga penting untuk diplomasi olahraga.

“Kami punya mimpi pencak silat dipertandingkan secara resmi di Olimpiade. Itu membutuhkan promosi pencak silat ke berbagai penjuru dunia. Harus menyebar dulu di sebanyak mungkin negara. Butuh dukungan puluhan negara supaya sebuah cabang disetujui IOC untuk dipertandingkan di Olimpiade,” tambah Imam lagi.

Selama ini hubungan Indonesia dan Lebanon memang bernilai historis. Setelah Mesir, Lebanon menjadi salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia pada 1947.Saat banyak negara belum menyatakan pengakuan terhadap eksistensi Republik Indonesia, Lebanon bersama beberapa negara Timur Tengah lainnya memberikan pengakuan secara de facto dan de jure, ketika Republik Lebanon dipimpin oleh Presiden Bekhara el-Khouri.

“Hubungan erat yang historis itu pantas untuk terus dieratkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam hal ini berinisiatif meningkatkan kerjasama, terutama di bidang keolahragaan,” tutup Menpora Imam Nahrawi, kepada Poskita.co

Dalam penandatanganan LOI yang dilakukan di Kantor Pemuda dan Olahraga Beirut ini Menpora Imam Nahrawi didampingi oleh Duta Besar RI untuk Lebanon H. Achmad Chozin Chumaidy. Foto: IST

VERONICA RINI