Kekeringan Meluas, 123 Desa Krisis Air

Spread the love

SEMARANG, Poskita – Panas kemarau kian menyengat, menyebabkan peta kekeringan di Jawa Tengah makin meluas. Sejak awal Agustus lalu, provinsi ini telah menyatakan darurat kekeringan lantaran puluhan desa mulai mengalami krisisi air bersih.
Menurut data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng sampai pekan ini setidaknya ada 123 desa yang berstatus darurat siaga kekeringan. Desa-desa tersebut berada di 68 kecamatan pada 16 kabupaten telah mengalami krisis air bersih.
Desa-desa tersebut hingga saat ini terus mendapat bantuan air dari pemerintah daerah maupun pihak swasta. “Droping sudah 476 tangki,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Pramana.
Sebaran desa yang mengalami krisis air bersih di antaranya di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara masing-masing terdapat 19 desa di 18 kecamatan. Di Kabupaten Demak ada 3 desa di 3 kecamatan.
Sarwa mengatakan, bila hujan tak segera turun, diperkirakan jumlah desa yang krisis air akan akan bertambah. Pasalnya, di Jawa Tengah tercatat sedikitnya 1.100 desa yang tersebar di 317 kecamatan rawan kekeringan setiap musim kemarau. Desa-desa tersebut di antaranya berada di kabupaten Tegal, Pemalang, Kendal, Demak, Jepara, Klaten, Magelang, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Wonogiri.
Gubernur Ganjar Pranowo memerintahkan para kepala daerah di Jawa Tengah agar memantau ketersediaan air di daerahnya dan melaporkan kepada Pemerintah Provinsi jika menemukan daerah yang krisis air bersih.
“Bupati dan jajarannya sampai kepala desa, saya minta pantau setiap hari, laporkan jika butuh bantuan, dan akan kita dropping,” katanya. (wds)