PT AOI Masuk Sekolah Kampanyekan Bahaya Tembakau dengan “Kerajaan Dongeng Ceria”

Spread the love

KLATEN – Luar biasa memang PT Alliance One Indonesia (AOI) Klaten. Selama kurun waktu dua tahun ini telah mengadakan agenda menarik dengan mengunjungi Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Klaten yang merupakan daerah basis petani tembakau. Tembakau memang sangat berbahaya bagi anak-anak, maka PT AOI Klaten terpanggil untuk mensosialisasi akan bahaya tembakau bagi anak-anak.

Untuk tahun 2017 ini, acara yang dikemas dengan Kerajaan Dongeng Ceria dengan menampilkan Kak Wawan, pendongeng dari Lombok, digelar di SD Negeri 2 Jatipuro UPTD Pendidikan Kecamatan Trucuk, Klaten, Senin siang, 14 Agustus 2017.

Kepada wartawan, Kak Wawan merasa enjoy dengan memberikan materi kerajaan dongeng Ceria dengan tema mengajak anak untuk tidak bekerja di area pertanian tembakau atau tidak terlibat dalam usaha tembakau. Bahaya tembakau bagi anak-anak bagi kesehatan juga disampaikan dan hal ini merupakan ide gagasan dari PT AOI Klaten dalam ikut berperan mencegah sejak dini anak-anak bekerja di areal pertanian pertembakauan.

“Kita enjoy saja dan senang bisa memberikan cerita dongeng edukasi kepada anak-anak SD agar tidak terlibat langsung maupun tidak langsung terkait tembakau. Kebetulan lokasi kerajaan dongeng Ceria ini diadakan di SD yang merupakan basis petani yang menanam tembakau atau memiliki perusahaan tembakau. Kita selamatkan anak Indonesia dari bahaya tembakau,” ujar Kak Wawan.

Imam Nurdin selaku Station Manager PT AOI Klaten, merasa bangga dengan antusias anak-anak dalam setiap pertemuan kerajaan dongeng Ceria di SDN 2 Jatipuro ini. Untuk tahun 2017 ini, ada 6 SD yang menjadi lokasi pembinaan dan edukasi PT AOI Klaten kaitan mencegah sejak dini anak-anak terlibat dari urusan tembakau.

               Station Manager PT AOI Klaten, Imam Nurdin berikan pembinaan kepada siswa SDN 2 Jatipuro.

Di Klaten ini ada beberapa Kecamatan yang merupakan basis tembakau, seperti Kecamatan Ceper, Trucuk, Maninsrenggo, Prambanan dan kecamatan lainnya. “Untuk kali ini kita adakan pembelajaran dengan sistem dongeng yang enak dan mudah ditangkap pesan-pesan tolak anak kerja di pabrik tembakau. Selain di SDN 2 Jatipuro, kerajaan dongeng Ceria juga diadakan di SDN 1 Mireng, SDN 1 Srebegan Ceper, SDN 1 Sumber, SDN 2 Palar dan SDIT Ma’arif NU Ta’limul Qur’an Puluhan,” ungkap Imam Nurdin.

Di SDN 2 Jatipuro ini, Kak Wawan memberikan cerita kerajaan dongeng yang menarik dan menggelitik. Sehingga selama dongeng berlangsung, sosok anak bernama Ali yang menjadi kisah unik menolak bekerja di tembakau dan sosok Dodo yang agak bandel untuk dinasihati.

Tampak puluhan siswa SDN 2 Jatuipuro bersama para guru ini bernyanyi ceria dan kadangkala tertawa kepingkal-pingkal saat mendengarkan cerita dongeng Kak Wawan yang lucu dan menyenangkan. Anak-anak secara spontan juga mengucapkan bersama-sama dengan menolak kerja di tembakau, sebab akibatnya jika kerja di tembakau. Dan akibat kerja di tembakau, kepala menjadi pusing, perut mual dan ingin muntah.

Selain menolak kerja di tembakau, anak-anak juga diarahkan untuk rajin belajar meraih mimpi dan senang membantu orangtua. Bahkan dalam dongengnya, Kak Wawan juga mengajak anak-anak tidak sembarangan buang sampah, kebersihan sekolah selalu dijaga dan tetap melaksanakan tugas utama belajar serta berprestasi. (aha)