Komisi VIII DPRRI Perjuangkan Kakek-kakek Dalam Keterlibatan Kasus Pencabulan
WONOGIRI-Pos Kita-Merebaknya fenomena pencabulan dengan pelaku kakek lansia di Wonogiri, menjadi sorotan khusus Komisi VIII DPR RI. Anggota Komisi VIII, Endang Maria Astuti mengatakan,bukan hanya anak selaku korban, tetapi para lansia pelaku pencabulan, juga harus mendapat perlindungan pemerintah dari tindakan yang mengarah kesana.
“Selama ini para pelaku tidak paham, bahwa perbuatannya itu akan berakibat hukuman yang berat. Nah ini menjadi tugas pemerintah untuk memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat sampai di pelosok-pelosok pedesaan,” Ujar Endang Maria Astuti, dalam seminar penguatan peran ormas terhadap perlindungan anak di Wonogiri, Kamis (10/8).
Di Wonogiri sendiri, dalam tiga tahun terakhir, belasan kakek lansia terpaksa berurusan dengan hukum lantaran terlibat kasus pencabulan anak di bawah usia. Usia para tersangka, rata-rata diatas enampuluh, bahkan ada yang hampir delapan puluh tahun. Tetapi akibat perbuatannnya, para lansia ini harus menghabiskan sisa usianya di penjara.
“Kalo orang-orang yang belum paham hukum ini kita ajak dialog, kita beri pengertian, niscaya mereka akan memproteksi dirinya sendiri karena takut akan resiko dari perbuatannya,” kata Endang Maria.
Endang mengatakan, idealnya para lansia pelaku pencabulan ini, juga harus mendapat perlindungan pemerintah. Karena sangat disayangkan, diusianya yang secara fisik sudah mulai melemah, mereka harus jalani dalam kehidupan di penjara.
“Tidak perlu menjelaskan pasal-pasal hukum, tetapi cukup diajak dialog agar mereka paham bahwa satu perbuatan melanggar hukum, itu akan berakibat hukuman yang akan membuat hidup mereka lebih menderita,” terang Endang.
Kasus pencabulan di Wonogiri sendiri, saat ini menempati urutan ketiga terbesar se jawa tengah, setelah kabupaten semarang dan jepara. meski para pelaku telah dihukum berat, kasus serupa cenderung meningkat dari tahun ke tahun. untuk itu pemerintah harus segera turun tangan, memberi pemahaman hukum kepada masyarakat hingga lapisan paling bawah. (Ewa)