Peran BK Terhadap Konsep Diri Remaja Masa Pandemi  

Spread the love

ARTIKEL POPULER

Elisabet Sri Utami P., S.Psi

Guru SMP Negeri 14 Surakarta 

Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri dengan latar belakang sosial ekonomi serta lingkungan yang berbeda- beda sangat mempengaruhi proses pembentukan konsep diri mereka. Pada masa remaja juga terjadi banyak perubahan baik secara fisik maupun psikis. Ada kalanya mengalami kendala dalam menerima perubahan-perubahan tersebut.

Perubahan fisik yang kurang bisa diterima dapat menimbulkan masalah-masalah psikis. Demikian pula masalah psikis yang munculpun dapat memicu sikap mudah tersinggung, tidak percaya diri, kurang menerima diri sendiri, selalu memandang dirinya sebagai sumber masalah, tidak mampu menerima kritikan, pesimis dan suka meremehkan orang lain hal tersebut dapat dialami oleh remaja yang memiliki konsep diri negatif.

Konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan dan penghargaan atau perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri. (R.H.Dj. Sinurat). Konsep diri pada remaja perlu dikembangkan secara positif, oleh karenanya remaja perlu memahami kelebihan dan kelemahan dirinya, Bila pemahaman terhadap diri sendiri baik/ positif , maka remaja tersebut mampu mengembangkan konsep diri yang positif dalam dirinya. Dengan memiliki konsep diri yang positif, akan memampukan remaja untuk mengembangkan potensi dirinya dengan baik pula.

Seorang remaja yang memiliki konsep diri yang positif memiliki ciri–ciri sebagai berikut: ia mudah menerima masukan dari orang lain, tidak mudah tersinggung, merasa yakin pada kemampuan dirinya, mengetahui apa yang ingin dilakukan, mudah beradaptasi dengan berbagai keadaan, menghargai orang lain apapun keberadaannya, selalu bisa menjaga sikap serta tidak meremehkan oranglain. Remaja tersebut juga menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri, berjiwa besar dan mampu berinteropeksi diri guna perbaikan diri.

Selama masa pandemi  Covid-19 ini, terdapat beberapa remaja yang mengalami kesulitan dalam membentuk konsep diri yang positif. Hal ini  dikarenakan keluarga dan lingkungan yang tidak menciptakan suasana positif dan kondusif. Fasilitas yang dimiliki kurang mendukung dalam aktifitas virtual mereka, baik kegiatan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) maupun dalam pergaulan di media sosial.

Misalnya tidak memiliki smartphone dengan fitur- fitur super canggih seperti yang dimiliki teman lainnya. Hal seperti ini dapat memicu sikap rendah diri, merasa tidak beruntung, tidak mampu menerima keadaan diri sendiri, sikap memberontak sehingga konsep diri yang negatif  yang terbangun.

Masa pandemi COVID-19 ini, guru BK dihadapkan pada permasalahan yang dialami oleh peserta didik, dalam konteks ini peserta didik yang berada pada rentang usia remaja. Salah satu permasalahan yang dialami remaja antara lain bagaimana membangun konsep diri yang positif pada dirinya. Guru BK dapat memantau kondisi peserta didik melalui aktifitas mereka selama PJJ, seperti jarang mengisi presensi secara online, tidak aktif dalam PJJ, tidak pernah mengirim tugas- tugas guru, tidak pernah merespon baik kontak guru saat menanyakan keadaannya dan menasehati secara virtual, bahkan perlakuan kunjungan ke rumahnya pun tidak dihiraukan. Di sinilah guru BK harus berperan aktif membimbing mereka dengan memberikan layanan konseling.

Kondisi pandemi COVID-19 kurang mendukung dalam kegiatan konseling dengan tatap muka, untuk itu konseling dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komputer khususnya internet melalui media Zoom, WhatsApp Group, WhatsApp pribadi, Video Call dan lain sebagainya,  lebih dikenal dengan sebutan Layanan E Konseling. Layanan E Konseling merupakan salah satu cara dalam membantu mengatasi masalah pada jarak jauh tanpa tatap muka langsung dengan guru BK.

Guru BK dapat memberikan didikan positif melalui kondisi yang menyenangkan dan memotivasi  yang mencakup materi tentang pengetahuan dan pemahaman mengenai kelebihan dan kelemahan diri serta gambaran diri pada remaja. Tentang harapan yang dicita-citakan remaja itu sendiri, dan tentang penilaian diri seperti bagaimana membangun rasa percaya diri. Melalui layanan E Konseling Guru BK tetap dapat memberikan konseling walau tanpa tatap muka baik secara individu maupun kelompok, yang bersifat informatif, tindakan preventif dan pengentasan masalah.

Di masa pandemi COVID-19 peranan guru BK terhadap konsep diri remaja melalui layanan E Konseling,  sangat diharapkan dapat membantu peserta didik khususnya remaja, dalam upaya membangun konsep diri yang positif, sebab hal ini merupakan  modal menata masa depan mereka.

Editor: Cosmas