Revolusioner Literasi Ala Tri Sulistyo Rini, S.I.Pust., S.Pd
*) Finalis Teacher Literacy Award 2020
KARANGANYAR, POSKITA.co – Saatnya para pendidik di seluruh jenjang pendidikan, melakukan inovasi revolusioner bagi perkembangan literasi siswa. Demikian disampaikan Tri Sulistyo Rini, S.I.Pust., S.Pd. Finalis Teacher Literacy Award 2020, kepada poskita.co, Rabu (04/11/2020).
Menurut guru kelas di SDN 01 Ploso, Kecamatan Jumapolo yang akrap disapa Rini tadi, dunia pendidikan dan literasi sebenarnya merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
“Keduanya sangat penting dalam pembentukan karakter anak didik,” kata perempuan pendidik yang sarat prestasi ini.
Kemajuan suatu bangsa, lanjut dia sangat tergantung pada anak didik, sebagai aset terbesar generasi penerus bangsa. Kepada poskita.co Rini meyakinkan, kecakapan literasi sangat dibutuhkan setiap anak didik di seluruh jenjang pendidikan.
“Untuk itulah, sebagai pendidik kita harus dapat melakukan inovasi revolusioner bagi perkembangan literasi siswa, untuk perkembangan pendidikan bangsa kita,” tegasnya.
Dimaksud agar siswa maupun pendidik, senantiasa belajar, berkarya, terkoneksi, menginspirasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa maupun dunia, melalui literasi. Semakin baiknya literasi siswa, semakin baik pula prestasi belajarnya.
Menurutnya, dalam proses pembelajaran, literasi bukan hanya wajib dikuasai oleh siswa, guru juga wajib mengembangkan literasi.
“Dimaksud untuk mengupdate diri berbagai informasi terbaru, sebagsi bekal agar dapat mendidik siswanya cakap berliterasi,” kata Rini yang juga aktifis di berbagai organisasi kemasyarakatan.
Berkait dunia literasi, Tri Sulistyo Rini mengaku bukan hal baru baginya. Kepada poskita.co dia menjelaskan, di sekolah tempatnya mengajar, diserahi tugas tambahan sebagai Pustakawan dan Operator IT Sekolah, selebihnya juga mengelola taman bacaan di desanya.
“Alhamdulillah, tugas tambahan dari Bapak Sutarman, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah) tadi, membuat saya lebih suntuk di dunia literasi dan segala hal yang berkaitan aplikasi komputer,” jelasnya.
Diungkapkan juga, baru-baru ini dia meraih prestasi sebagai “Finalis Teacher Literacy Award”, dalam ajang penghargaan, kerjasama GMB Indonesia dengan Pallawa Research Institute.
Kompetisi tingkat nasional ini, dimaksud untuk memberikan apresiasi bagi para pendidik di seluruh Indonesia, diselenggarakan September tahun ini.
Diikuti guru seluruh Indonesia secara online, dengan membuat essay tentang pribadi, program yang dijalankan dan lainnya.
Hasil seleksinya, Tri Sulistyo Rini sebagai finalis, tahapan berikutnya dia akan bersaing lebih ketat lagi merebutkan tiga nominasi terbaik se Indonesia.
“Mohon doa restu dan spiritnya, semoga saya dapat menggapai prestasi terbaik dan terindah,” kata Rini penuh harap.
Jauh sebelumnya tercatat juga telah sekian kali menjuarai berbagai ajang kompetisi, di semua jenjang dan tingkatan. Diantaranya, tingkat Nasional meraih juara dua Lomba GTK Berprestasi dan Berdedikasi tahun 2018.
“Pengalaman sangat luar biasa dan tidak akan terlupakan, bersaing dengan 33 kompetitor dari seluruh Provinsi se Indonesia. Alhamdulillah, dalam kompetisi di Pontianak (Kalimantan Barat) itu, dapat mendongkrak nama Provinsi Jawa Tengah,” kisahnya.
Prestasi lainnya, sebagai Juara Satu Tingkat Provinsi Lomba GTK Berprestasi dan berdedikasi Tahun 2018, Juara tiga Tingkat Provinsi Lomba PTK Berprestasi tahun 2016, Juara dua Lomba Pidato Bahasa Jawa, Kategori Great Writer Lomba Menulis Tingkat Internasional, Juara Menulis Essay Kemendikbud dalam seleksi Residensi Pegiat Literasi Indonesia, dan lainnya.
Karya literasi yang pernah dia terbitkan, diantaranya buku Aksi Jebol Gawang (Cipta Media Edukasi 2020), Antologi Residensi Pegiat Literasi (Panggung Jati: Obrolan Tradisi, Literasi dan Panji), Antologi Puisi Anak, dan Video Pembelajaran di chanel Youtube.
Di waktu luang setelah mengajar, kepada poskita.co Rini mengaku mengabdikan dirinya di PKBM Prima Ecucation, sebagai Tutor Kejar Paket C, dan Pengelola Taman Bacaan Masyarakat.
Harapannya, “Masyarakat yang tidak punya kesempatan belajar di pendidikan formal, karena terkendala waktu dan biaya, dapat tetap mendapakan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupannya,” jelasnya kepada poskita.co. (cakkoes)
Caption Foto Atas:
Tri Sulistyo Rini, S.I.Pust., S.Pd.
Foto: dok/cakkoes
.