Inovasi Board Game sebagai Media Edukasi Kreatif Bagi Tuna Grahita

Spread the love

Surakarta, Poskita.co – Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) BOGABITA Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan sosialisasi secara online terkait program pengenalan board game bagi siswa/siswi tuna grahita SLB N Karanganyar. Media tersebut diberi nama Board Game BOGABITA yang bertujuan untuk mengenal lebih dalam tentang Keindonesiaan.

Mereka tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan anggota Salma Hanifah Prameswari, Syafira Aulia Fadlillah, Gani Albar Arafat, dan Nuno Yusuf Kirana.
“Ide ini awalnya terbentuk ketika saya mengikuti sosialisasi PKM di gedung Pascasarjana UNS. Setelah saya mengikuti acara itu, saya akhirnya membentuk tim PKM dan memiliki inisiasi untuk membuat board game khusus untuk anak-anak difabel agar memahami tentang kebhinekaan dam memupuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui media edukasi ini,” jelasnya kepada Poskita.co Selasa (22/9/2020).


Pengabdian ini dilakukan untuk mengurangi jumlah angka putus sekolah dan kenakalan siswa dengan mengenalkan nilai-nilai Pancasila dan keindonesiaan kepada siswa/siswi tuna grahita, menumbuhkan rasa semangat untuk mengetahui budaya Indonesia, mampu memberikan contoh dari keragaman budaya di Indonesia, serta mempelajari nilai-nilai Pancasila yang ada di dalam karakter-karakter permainan board game BOGABITA.
Hasil yang telah dicapai saat ini berdasarkan pada indikator keberhasilan jangka pendek yaitu telah dilakukannya program pengabdian sekitar dua bulan membuat siswa/siswi tuna grahita dapat mengetahui pancasila, tokoh-tokoh presiden, dan alat musik tradisional setelah diadakannya sosialisasi secara online melalui zoom meeting program board game BOGABITA ini.
Siswa/siswi tuna grahita sangat antusias dengan media pembelajaran board game dan mereka dapat mengetahui sila-sila pancasila. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran aktif dan antusiasme guru maupun siswa tersebut merupakan upaya yang dilakukan agar program BOGABITA ini dapat dikembangkan secara luas sebagai media pembelajaran yang inovatif dan edukatif bagi penyandang tuna grahita lainnya.
Salma berharap agar board game BOGABITA ini dapat diaplikasikan secara luas bagi anak-anak tunagrahita lainnya sehingga dapat memudahkan mereka untuk belajar dan memahami kebhinekaan dan keindonesiaan dengan cara yang edukatif dan kreatif.

Editor: Cosmas