Peran Kepala Sekolah Optimalkan Literasi di Tengah Pandemi Covid-19

Spread the love

Artikel Ilmiah Populer

Kadarwati, S.Pd.SD

Kepala Sekolah SD Negeri Pucuksari  Weleri, Kendal

 

Membaca sangat memberikan banyak inspirasi, manfaat, wawasan, dan pengetahuan baru bagi pembacanya. Pada dasarnya, membaca adalah aktivitas intelektual untuk memahami dan memperoses informasi; sedangkan kebiasaan membaca dianggap sebagai atribut psikologis kepribadian seseorang, sehingga kebiasaan membaca merupakan aspek penting untuk menciptakan masyarakat yang terpelajar di dunia ini. Semakin sering seseorang membaca buku maka semakin luas pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya semakin jarang membaca buku maka pengetahuan yang dimiliki seseorang semakin terbatas (Triatma, 2016: 167).

Menurut Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat 5 menyatakan bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Namun, budaya membaca di SD Negeri Pucuksari  Weleri, Kendal tempat penulis memimpin, masih rendah. Para peserta didik banyak yang belum terbiasa membaca secara mandiri, terlebih saat mereka harus belajar dari rumah saat pandemi covid 19 ini. Keharusan untuk di rumah saja tidak membuat masyarakat menjadi kurang produktif. Justru, dengan tinggal di rumah saja seharusnya dapat meningkatkan dimensi literasi baca tulis, numeris, maupun sains bagi anak-anak.

Menjawab eksistensi peran sekolah dalam implementasi gerakan literasi sekolah, menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu organisasi pendidikan formal merupakan tempat atau wadah kerjasama sekelompok orang (kepala sekolah, guru, staf, peserta didik, komite sekolah, dan masyarakat) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan suatu kerjasama antar komponen yang ada dalam lingkungan sekolah. Agar kerjasama tersebut dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi maka diperlukan suatu pemimpin. Istilah pemimpin ini merupakan sebuah kemampuan untuk menggerakkan segala sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi.

Sebagai top manajer di sekolah, penulis merasa memiliki kewajiban mendampingi proses literasi di keluarga. Penulis mengajak para guru untuk mendampingi peserta didik secara daring untuk aktif berliterasi di rumah. Penulis mengarahkan para guru agar produktif dan kreatif membuat bahan bacaan sesuai mata pelajaran yang diampunya dengan menyisipkan informasi mengenai pandemi Covid-19. Bahan bacaan yang dibuat menarik, seperti diberi gambar dan mudah dipahami peserta didik. Kemudian bersama keluarga membaca berita untuk mengetahui perkembangan Covid-19 sehingga tahu cara pencegahannya. Kegiatan ini, penulis yakini dapat meningkatkan kualitas kebersamaan dalam keluarga.

Selanjutnya, penulis aktif mengadakan diskusi-diskusi kecil dengan para guru mengenai perkembangan literasi peserta didik di rumah. Dengan berkolaborasi antara kepala sekolah dan para guru, akan menghasilkan bahan bahan bacaan yang lebih bervariasi dan lebih meningkatkan minat baca peserta didik. Penulis juga meminta para guru agar selalu menjalin komunikasi dengan para orang tua agar kegiatan literasi anak terpantau.

Dengan menghidupkan budaya literasi di tengah pandemi ini, kita dapat berkontribusi mencegah penyebaran Covid-19 meluas. Contohnya seperti tidak menyebarkan berita hoax, dengan begitu kita sudah membantu masyarakat melawan Covid-19. Apalagi jika kita dapat membantu lewat tulisan-tulisan yang dapat mengedukasi masyarakat dalam menghadapi pandemi ini.

 

Editor: Cosmas