Pembelajaran IPA Berbasis Karakter Saat Pandemi

Spread the love

Oleh: Suprapti Hariyani MPd

Guru IPA Di SMP Negeri 1 Boyolali

Email:Supraptihariyani18@gmail.com

 

Pandemi Covid-19 memiliki multi dampak, termasuk  pembelajaran berbasis IT atau dinamakan  dengan pembelajaran berbasis daring.

Pembelajaran IPA dengan daring dilakukan secara mandiri di rumah masing masing siswa dengan menggunakan berbagai aplikasi misalnya: edmodo, schoology, google classroom, webec, zoom meet, google meet, face book, istagram, whatsaap, video call, SMS dan lain sebagainya.

Semua guru menginginkan pembelajaran IPA melalui daring berjalan dengan lancar, interaktif komunikatif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk menciptakannya diperlukan berbagai persyaratan di antaranya: kemampuan guru, siswa dan orang tua memahami IT, kemampuan guru, siswa, dan orang tua memahami aplikasi yang digunakan, tersedianya sarana dan prasarana yang memadai (HP, signal, pulsa), adanya buku panduan yang sederhana dan mudah dipahami, adanya komitmen antara guru, siswa, dan orang tua dan lain sebagainya.

Kurikulum IPA tahun 2013 menegaskan bahwa pembelajaran IPA harus mampu menumbuhkan nilai karakter pada siswa (Suwarto, 2018:12). Hal ini berarti bahwa setiap tatap muka/pertemuan disamping berpedoman pada KI dan KD setiap guru harus menargetkan nilai karakter apa yang ingin dicapai (Sri harsono, 2019:26)

Capaian tujuan pembelajaran IPA mencakup 3 ranah yaitu: pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Tri Wiharti, 2017:56). Pencapaian tujuan pada ranah pengetahuan melalui daring di pandemik covid 19 tidak menimbulknan masalah yang sangat berarti, sebaliknya untuk mewujudkan ranah aspek dan keterampian inilah yang menjadi persoalan yang sangat berarti.

Artikel ini  mengkaji secara mendalam pembelajaran IPA berbasis karakter di pandemik covid 19, dengan tujuan  mendeskripsikan  pembelajaran IPA berkarakter  melalui daring di pandemik covid 19.

Pembelajaran IPA  menurut  Rom Harre (dalam Hendro Darmodjo dan Jeny R.E Kaligis, 1992:4), memberikan pernyataan bahwa: science is a collection of well attested theories which explain the patterns  and  regularities  among  carefully  studied  phenomena. (IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara seksama.

Pendapat Harre ini memuat dua hal yang penting yaitu pertama, bahwa IPA suatu kesimpulan pengetahuan yaitu  berupa  teori-teori.  Kedua,  bahwa  teori-teori  itu  berfungsi untuk menjelaskan gejala alam. Pembelajaran  IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Depdikbud, 1994: 5).

Prinsip pembelajaran IPA di Pendidikan dasar secara umum adalah sebagai berikut (Muslichach Asy’ari, 2006:44) yaitu: 1) Prinsip  motivasi;  motivasi  adalah  daya  dorong  seseorang  untuk melakukan sesuatu kegiatan.

2) Prinsip  latar;  pada  hakekatnya  siswa  telah  memiliki  pengetahuan awal.

3) Prinsip menemukan; pada dasarnya siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga potensial untuk mencari guna menemukan sesuatu.

4) Prinsip belajar sambil melakukan (learning by doing); pengalaman yang diperoleh melalui kerja merupakan hasil belajar yang tidak mudah terlupakan.

5) Prinsip belajar sambil bermain; bermain merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan suasana gembira dan menyenangkan, sehingga akan dapat mendorong siswa untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran.

6) Prinsip hubungan sosial; dalam beberapa hal kegiatan belajar akan lebih  berhasil  jika  dikerjakan  secara  berkelompok.

Di pandemic covid 19 ini setting pembelajaran IPA bagi siswa SMP berbasis karakter dengan daring menggunakan prinsip belajar sambil menggunakan lagu berkarakter. Artinya dalam pembelajaran IPA ada target nilai karakter yang diinginkan guru melalui daring dengan menggunakan lagu berkarakter.

Materi yang dipilih guru adalah alat penglihatan pada manusia serta nilai karakter yang diinginkan adalah Religiositas, Integritas dan Kemandirian. Guna mewujudkan nilai karakter tersebut maka lagu yang disiapkan guru adalah Mars PPK.

Adapun syair lagu  sebagai berikut: Gerakan Nasional Revolusi mental, Membangun karakter generasi gemilang, Nuju kebangkitan generasi emas, Bagi manusia Indonesia, Melalui pendidikan nasional, Tumbuh kembangkan moral etika bangsa, Berbudi pekerti akhlak yang mulia, Bagi manusia Indonesia, Relegius hidupnya, Nasionalis jiwanya, Integritas jadi tujuan, Mandiri Hidupnya, Gotong royong semangatnya,         Persatukan bangsa Indonesia

Pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis nilai karakter melalui daring di Pandemic Covid-19, pada pelaksanaan pembelajaran IPA melalui daring dilakukan dengan cara interaktif melalui penggunaan aplikasi. Penulis memilih aplikasi yang mudah seperti  Whatshap, google classroom dan email.  Materi dibuat dalam bentuk power point kemudian dikirim ke siswa lewat para walikelas masing-masing. Untuk menumbuhkan nilai karakter religiusitas saya memberi tugas mandiri dan individu. Untuk mewujudkan nilai integritas dan kemandirian maka tugas dilaksanakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan,  pembelajaran IPA dengan materi alat optik dan alat penglihatan pada manusia berbasis karakter dapat dilakukan dengan mudah dengan selalu menyanyikan lagu MARS PPK yang sebelum pandemic Covid-19 selalu dinyanyikan sebelum literasi di pagi hari setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. foto ilustrasi: seputarilmu.com (*)

 

Editor: Cosmas