Di Balik Makna Jeneng dan Jenang

Spread the love

Oleh: Mulyani SPd

SDN 01 Wukirsawit Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar

 

Pagerjurang adalah sebuah desa yang terletak paling utara di Kecamatan Jatiyoso. Sesuai dengan namanya Pagerjurang terletak di bawah bukit dengan jalan menuju desa yang cukup ekstrim. Mayoritas warga desa usia produktif merantau ke ibu kota sebagai pedagang buah dan makanan, sedangkan lansia dan sebagian kecil anak usia sekolah berada di rumah  dan 10% dari penduduk usia produktif bekerja sebagai petani.

Beberapa rumah warga kosong karena ditinggal merantau penghuninya yang pulang ke kampung hanya pada saat tetangga hajatan atau pun saat lebaran. Kesenjangan sosial jelas terlihat saat memasuki desa ini, rumah yang sederhana berarti warga yang bekerja sebagai petani sedangkan rumah yang bagus artinya yang punya rumah merantau ke Jakarta.

Secara ekonomi, sebagian besar masyarakat memperoleh pendapatan yang layak, sayangnya kesadaran pendidikan di desa ini masih minim. Hal ini karena pendidikan tinggi adalah hal yang sangat langka di desa. Dari total 200 jiwa hanya 3,5% warga yang mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Rata-rata masyarakat usia 50an tahun sekolah sampai SD, usia 30-40an tahun menyelesaikan sekolah di SLTP dan hanya sebagian kecil melanjutkan sekolah ke SLTA.

Paradigma masyarakat bahwa sekolah tinggi membutuhkan biaya yang banyak. Sebagian orang beranggapan  lebih baik uang digunakan untuk membuat rumah, membeli mobil, memulai usaha, atau anak bisa secepatnya bekerja untuk mendapatkan “jenang” dari pada harus sekolah tinggi.

Meskipun mereka juga berpendapat jika anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi, maka anaknya bisa bekerja sebagai pegawai negeri sipil (priyayi). Kalangan ini  menjadi dambaan hampir semua masyarakat di daerah pinggiran dan menjadi kebanggan keluarga. Jika anaknya bisa menjadi priyayi dan secara otomatis mendapatkan “jeneng” di masyarakat.  Dimana seseorang yang menempuh pendidikan sampai ke perguruan tinggi dikatakan berhasil jika bisa menjadi pegawai negeri sipil.

Jeneng adalah nama. Orang yang punya jeneng adalah orang yang memiliki nama (tentu saja nama baik). Sedangkan jenang adalah sejenis makanan. Dalam hal ini jenang dimaksudkan sebagai penghasilan. Jeneng dan jenang saling terkait (Iwanmuljono.blogspot.com). Normatif orang yang punya jeneng pasti jenangnya juga akan bertambah. Demikian pula orang yang punya jenang akan mendapatkan jeneng pula.

Sebagian masyarakat Pagerjurang yang bekerja merantau ke Jakarta lebih baik secara ekonomi, dibandingkan dengan segelintir warga yang mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Ini menjadi salah satu faktor mereka tidak mau menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk mendapatkan jeneng.

Semua orang ingin mendapatkan kedua jeneng dan jenang. Akan tetapi bagaimana mereka mendapatkan keduanya dimulai dari jeneng terlebih dahulu, ataupun sebaliknya adalah sebuah pilihan seseorang dalam hidupnya dengan segala faktor yang ada. Bagi masyarakat Pagerjurang jeneng bisa diperoleh setelah mereka mendapatkan jenang.

Terlepas antara jeneng dan jenang, Amirudin  SPd adalah contoh warga Wukirsawit yang berhasil dalam menyelesaikan studi sampai ke jenjang perguruan tinggi dengan modal tekad dan nekad. Amirudin tidak berasal dari keluarga berada yang mampu secara ekonomi untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.

Orangtua Amirudin hanyalah petani dengan penghasilan pas-pasan, sehingga Amirudin harus bekerja sebagai tukang sayur keliling untuk bisa melanjutkan kuliah di salah satu Universitas di Surakarta. Dengan penghasilan Rp. 100.000 per hari Amirudin menggunakan uang tersebut untuk kebutuhannya sendiri, membantu orangtua dan membayar biaya kuliahnya.

Sekarang Amirudin telah menjadi sarjana dan dari hasil tekad dan nekad. Semoga kisah Amirudin ini menjadi inspirasi dan memotivasi masyarakat agar kesadaran pendidikan masyarakat meningkat.

Selain itu, diperlukan kerja sama antara para pemuka di daerah ini, serta warga yang sukses mendapatkan jenang. Setelah mereka mendapatkan jeneng melalui menempuh pendidikan yang lebih tinggi untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada warga tentang pentingnya pendidikan untuk meningkatkan sdm untuk kesejahteraan masyarakat.

 

Editor: Cosmas