Disumbangkan Uang Kungker Dewan Rp 531 Juta

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Jatah uang kunjungan kerja (kungker) yang terkumpul selama lima tahun anggota dewan Sragen Bombong Lukito dari PKB ternyata tidak pernah dibuka dari amplop. Secara mengejutkan uang yang terkumpul sebanyak Rp 531 juta ini diserahkan untuk pembangunan gedung sekolah Ponpes Nurul Huda, Plosorejo, Gondang, Sragen, Minggu (8/9).

Penyerahan uang yang dinilai tak jelas status untuk pembangunan itu, bertepatan dengan Haul Ponpes Nurul Huda. Peristiwa langka itu disaksikan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat seperti Ketua Ulama Jakarta KH. Syukron Makhmun, Gus Miftah, Ketua FPI Soloraya Ustad Choirul, Yeti Pesek, Sekretaris MUI Sragen Muh. Fadlan.

Pengasuh Ponpes Nurul Huda Syarif Hidayatullah mengatakan, uang yang dibantukan itu memang dana Subhat yang artinya tak jalan jelas asalnya. Karena anggota dewan Bombong Lukito merasa uang yang diterima itu bukan haknya, maka selama lima tahun menjadi wakil rakyat tak pernah membuka amplop jatah saku kungker itu. Dari hasil penghitungan uang yang terkumpul Rp 531.225.000 itu langsung disumbangkan untuk pembangunan ponpes.

“Daripada diserahkan ke pihak berwajib malah menjadi temuan, maka disumbangkan untuk pembangunan gedung ponpes,” tutur Abah Syarif.

Abah Syarif, pengasuh ponpes Nurul Huda yang dikenal nyentrik ini berharap tindakan anggota dewan itu bisa dicontoh wakil rakyat, agar menjadi pimpinan yang amanah dan jujur.

KH Syukron Makhmun sendiri sangat mendukung dengan sikap anggota dewan tersebut, dan uang yang status abu-abu itu lebih baik memang disumbangkan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi orang banyak. (Cartens)

Caption Foto:
Proses penghitungan uang kungker di Ponpes Nurul Huda, Sragen.