SDM Indonesia Sebagian Besar sebagai Pengguna, Bukan Pelaku

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Masa sekarang ini masuk revolusi industri 4.0, semua proses produksi ditopang dengan internet.
“Seluruh transisi dalam menghasilkan produk dilakukan secara digitalisasi, secara cepat dan tepat. Tansisi ini disebut industri 4.0,” kata Prof Dr Eddy Pratomo, saat orasi dies Natalis Universitas Slamet Riyadi, Jumat (21/6/2019).
Eddy Pratomo membawakan orasi berjudul “Peran Perguruan Tinggi dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia di Indonesia dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.” Dikatakannya, pemerintah sejak awal tahun sudah mulai menggaungkan industri 4.0, khususnya perusahaan dan startup yang bergerak di bidang teknologi masuk industri 4.0. Sumber Daya Manusia (SDM) harus menguasai dan memiliki keahlian di bidang data scientist, coding ataupun software development. Rendahnya kesadaran terhadap pentingnya pengetahuan industri 4.0 merpakan salah satu faktor utama permasalahan yang harus dipecahkan.
“SDM d Indonesia sebagian besar tidak memahami bagaimana Industri 4.0 yang harus mulai hadir secara pesat saat ini, dalam setiap sendi perekonomian Indonesia. Rendahnya pemahaman SDM ini berjalan lurus dengan meunculnya ketimpangan antara kemampuan SDM lokal dan SDM asing yang mulai ikut dalam revolusi industri 4.0 di Indonesia,” ujar Prof Eddy.
Akibatnya, sebagian besar SDM hanya sebagai pengguna dan bukan pelaku. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menggunakan e-mail, memesan makanan, memesan sarana transportasi, membeli keperluan sehari-hari maupun melaksanakan transaksi keuangan menggunakan fintech.
COSMAS