Dalang Ki Tantut Hibur Warga Paseban Bayat Rayakan Sadranan

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Ratusan warga Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, sangat antusias menyaksikan pentas wayang kulit dalam agenda sadranan atau ruwahan di halaman parkir makam Sunan Pandanaran, Jumat malam (3/5/2019).

Sebelum ada pentas wayangan yang dimainkan dalang Ki Tantut dengan lakon Pandu Suwarga, panitia sadranan Desa Paseban menggelar haul Agung Sunan Pandanaran dengan pembicara Gus Muwaffiq akhir April lalu. Juga ada agenda pentas seni jathilan, kirab budaya sadranan, dan agenda lainnya.

Kepada wartawan, Kepala Desa Paseban, Eko Tri Raharjo mengatakan, sudah menjadi tradisi tahunan setiap akhir bulan ruwah atau sya’ban, ada gelaran sadranan dengan gelaran pentas wayang kulit. Ikut meramaikan wayang kulit ini, ada Bagong dari Semarang, serta para sinden cantik, seperti Rini, Ria, Lisa, dan lainnya.

“Warga Desa Paseban memang sudah berkomitmen untuk melestarikan atau ngleluri kabudayan. Warisan leluhur harus bisa dikawal dengan baik, termasuk tradisi sadranan di bulan ruwah ini. Kita juga menggelar pengajian haul Agung Sunan Pandanaran, mengganti kelambu atau langse makam Sunan Pandanaran, pentas jathilan dan agenda lainnya,” jelas Eko.

Para sinden semangat di pentas wayang kulit di Paseban, Bayat.

Salah satu tokoh agama Desa Paseban, Mawardi mengaku tetap mendukung sejumlah agenda sadranan menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Bersama Kades Paseban, perangkat desa, dan segenap panitia sadranan, Mawardi mengenakan baju beskapan kejawen.

“Di wilayah Klaten ini memang masih kental tradisi sadranan, ada yang nyekar atau ziarah ke makam leluhur, kumpul di masjid dengan mujahadahan atau dzikiran. Juga ada yang mengadakan pentas wayang kulit semalam suntuk dan bentuk syukur lainnya. Semua diniati senang hati mempersiapkan diri memasuki bulan puasa ramadhan,” pesan Mawardi. (Hakim)

Caption Foto HL:
Kades Paseban Eko Tri Raharjo bersama perangkat desa sukseskan sadranan.