Infrastruktur dan Kualitas Layanan, Kunci Penghargaan Wisata Halal Terbaik Dunia

Spread the love

JAKARTA, POSKITA.co – Presiden Jokowi hari ini (16/4) meresmikan Halal Park di Kawasan Gelora Bung Karno Jakarta. Keberadaan Halal Park merupakan penanda dari dimulainya pembangunan Halal District di lokasi yang sama. Dengan luas 21 ribu meter persegi dan nilai investasi sekitar Rp250 miliar.

Adanya Halal Dictrict akan semakin menguatkan posisi Indonesia dalam industri wisata halal dunia. Yang menurut Global Muslim Travel Index (GMTI), otoritas pemeringkat wisata halal dunia, sebagai tujuan wisata halal terbaik dunia tahun 2019. Dari 130 negara yang dinilai.

Di tahun 2015, Indonesia masih peringkat ke-6. Tapi Indonesia berkomitmen memperbaiki kualitas wisata halal. Yaitu di empat kriteria utama penilaian GMTI. Akhirnya terbukti, bahwa hasil memang tidak akan mengkhianati kerja keras. Indonesia meraih peringkat nomor 1 tahun ini.

Empat kriteria utama ini adalah aksesibilitas, komunikasi, dukungan lingkungan, dan layanan. Yang kemudian didetilkan dalam sejumlah indikator penilaian.

Indikator penilaian aksesibilitas yaitu konektivitas udara, persyaratan visa dan infrastruktur transportasi. Sedangkan komunikasi yang dinilai adalah kemudahan komunikasi, dukungan teknologi digital dan promosi.

Sementara  iklim bisnis yang kondusif, tingkat keamanan dan variasi kebudayaan serta layanan kedatangan tamu, menjadi indikator penilaian kriteria dukungan lingkungan. Dan, kualitas, kelengkapan dan kemudahan layanan hotel, restoran, tempat ibadah, dan bandara merupakan penilaian utama dari kriteria layanan.

Melihat indikator tersebut, makin jelas apa yang diusahakan oleh pemerintah dalam 4,5 tahun terakhir tidak sia-sia.

Pembangunan infrastruktur dan konektivitas transportasi dan komunikasi termasuk di daerah wisata halal unggulan seperti Lombok, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh, betul-betul dirasakan manfaatnya. Jaminan keamanan dan perbaikan kualitas layanan membuat wisatawan halal dunia semakin nyaman dan betah di Indonesia.

Ke depan, daerah wisata halal akan terus diperbanyak. Artinya, kolaborasi pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat harus semakin ditingkatkan. Agar manfaat pembangunan wisata halal menjadi keberkahan bagi semua. (COS/*)