Hilangnya Eksistensi Permainan Tradisional Ditengah Era Modernisasi

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Masih ingat dengan permainan global sodor, beteng-betengan, balap karung.

Ya, permainan itu diera 80-an sering banget dimainkan. Namun, seiring perkembangan jaman, di era milinial ini, sejak semakin berkembangnya teknologi yang menghadirkan game online, permainan itupun mulai ditinggalkan.

Untuk memperkenalkan kembali dan menghidupkan aneka permaian tradisional, PT Madu Rasa Unggulan Nusantara  menggelar festival mainan anak yang digelar di Taman Bale Kambang Solo.

Muji Sarjono, General Manager Human Capital and General Affair PT Madu Rasa Unggulan Nusantara sampaikan alasan menyelengarakan festival dolanan bocah ini dipicu rasa khawatir permainan tradisional ini menghilang. Karena aktivitas anak bermain di luar ruangan sangat berkurang jauh. Mereka lebih banyak bermain gagdet.

“Padahal aktifitas di luar ruangan itu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Agar anak lebih kreatif, inovatif dan tidak moody,” jelas Muji Sarjono, belum lama ini.

Untuk itulah pihaknya ingin kembali mengangkat dan melestarikan permainan tradisional untuk anak usia Sekolah Dasar. Seperti gobak sodor, balap karung, bentengan dan lainnya. 

Anak-anaksekarang, lanjut Muji banyak yang tidak tahu permainan tradisional. Mereka disibukkan dengan sekolah dan kegiatan lain di luar rumah. Seperti les dan sebagainya.

“Kekhawatiran kami sebagai orang tua akan tumbuh kembang anak dan yang kedua untuk nguri-uri budaya tradisional  khususnya permainan anak tempo dulu kembali kami kenalkan,” lanjutnya.

Acara yang digelar kali ini sudah ke dua kalinya. Pertama kali digelar di Jakarta, kedua di Solo. Selanjutnya Yogyakarta, Denpasar dan kota besar lainnya.

“Pastinya di masing-masing daerah akan berbeda jenis permainannya,” pungkasnya. (Uky)