SMPN 2 Piyungan Studi Tiru ke SMPN 1 Jogonalan tentang Adiwiyata Mandiri

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Sekitar 50 guru peserta terdiri dari Kepala Sekolah, Komite, Dewan Guru dan karyawan SMPN 2 Piyungan, Prambanan, mengadakan studi tiru ke SMPN 1 Jogonalan, Sabtu pagi (9/2/2019). Kedatangan rombongan sekolah ini disambut hangat keluarga besar SMPN 1 Jogonalan.

Kepala SMPN 1 Jogonalan, Dra Endah Sulistyowati MSi, mengatakan, untuk materi studi banding tentang manajemen sekolah Adiwiyata dan berbagai masukan terkait program sekolah unggulan di SMPN 1 Jogonalan. Dan kedatangan tamu ini disambut dengan tarian barongsai dari kelompok siswa ekstra Wushu.

Dalam paparannya, Endah memberikan penjelasan seputar komitmen sekolah dalam menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2019. Dikatakan, untuk program Sekolah Adiwiyata terfokus pada 4 hal, yaitu kebijakan sekolah yang mendukung adiwiyata.

“Antara lain adanya revisi visi SMPN 1 Jogonalan dengan lebih memfokuskan dalam pembentukan budaya peduli lingkungan, budaya hidup sehat dan tangguh dalam menghadapi bencana. Program ini dinamakan Swaliba dengan bekerjasama dengan Fakultas Geografi UGM,” ujar Endah.

Juga ada kurikulum berbasis lingkungan, dengan melakukan penambahan materi pendidikan lingkungan hidup yang tentang pengelolaan sampah 3 R, budidaya tanaman, pengembangan materi dan persoalan lingkungan terintegrasi pada mapel yang relevan.

Selain itu, juga ada pengembangan kegiatan berbasis partisipasif. Dengan cara menambahksn ekstra kurikuler budidaya anggrek, mitigasi bencana dan lainnya. Endah juga menjelaskan adanya satu program dengan budidaya anggrek mendukung program sekolah yang dilaunching pada saat HUT sekolah dengan program sejuta anggrek.

Siswa SMPN 1 Jogonalan sedang atraksi barongsai sambut tamu dari SMPN 2 Piyungan.

Dikatakan pula, untuk program lingkungan yang melibatkan masyarakat, dijalin melalui program sungai asuh yang dijalankan dalam program student goes to river. Pengelolaan sarana pendukung sekolah dengan cara 1 program zero waste, dengan cara mengurangi sampah, puasa plastik, sekolah tidak menggunakan kemasan plastik dalam kegiatan rutin sekolah. Siswa membawa bekal makanan dan minuman dari rumah dan jika jajan di kantin membawa wadah makan minum sendiri, kantin dilarang menyediakan sedotan.

Selain ada program penghematan sumber daya melalui program reuse paper, juga pemberian himbauan hemat energi dan air, serta adanya program panen air hujan.

Untuk paparan kedua disampaikan Titik Iswati SPd, selaku ketua tim Adiwiyata tahun 2016 dengan menayangkan cara meraih Adiwiyata Nasional tahun 2016. Juga penjelasan cara mengisi form penilaian Adiwiyata.

“Pada periode tahun 2016 sampai 2018, setelah mendapat predikat nasional, justru program Adiwiyata berhenti atau mandeg, sehingga sekolah menjadi banyak vandalisme dan kotor tak terawat. Hal ini menjadi keprihatinan kita semua,” ujar Titik.

Usai pemaparan, acara studi tiru dilanjutkan kunjungan lapangan dan kunjungan kelas ke unit 2 tentang program budidaya anggrek dan pembuatan kompos oleh siswa. Kegiatan ditutup dengan sambutan dari Disdik Klaten yang diwakili oleh Tri Margiyanto MPd. Tri Margiyanto menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas kegiatan ini.

“Sekolah unggul harus berjalan bareng, dari kepala sekolah, komite, guru dan karyawan, sehingga dapat melakukan perubahan yang sangat cepat seperti yang terjadi SMPN 1 Jogonalan pada saat ini,” pesan Margiyanto. (Aha)

Caption Foto HL:
Kepala SMPN 1 Jogonalan, Dra Endah Sulistyowati MSi, dampingi para tamu dari SMPN 2 Piyungan studi tiru.