PDIP Sragen Target 20 Kursi

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Para Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sragen targetkan meraih 20 kursi dalam Pemilihan Legeslatif dan meraih penuh kemenangan Jokowi-Amin dalam Pilpres 2019 ini. Salah satu langkah meraih kemenangan itu dengan merapatkan barisan dari DPC, PAC maupu ranting. Tidak hanya itu, untuk menangkal hoax dan memberi informasi yang baik terhadap warga pemilih dengan dirikan posko. PDIP juga memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai sarana sosialisasi pemenangan.

Hal itu ditegaskan Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukawati, tatkala ditemui seusai Konsolidasi Internal Partai, yang digelar Sabtu (26/1) sore. Acara yang diikuti para pengurus DPC, pengurus PAC ranting dan anak ranting dari daerah pemilihan Sragen 1 (Kecamatan Sragen, Sidoharjo dan Masaran) itu dihadiri Bendahara DPD PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng Pramestuti.

“Posko itu tidak harus bentuknya yang bagus atau mewah. Mereka biasanya bangun sendiri. Kalau DPC memberi atribut seperti bendera partai. Mereka sudah banyak yang laporan. Termasuk yang diunggah lewat medsos,” kata Bowo, panggilan akrabnya.

Bowo mengatakan, pergerakan pihak lawan biasanya diakukan dengan door to door dan adanya posko di desa-desa itu bisa sebagai sarana memberikan informasi kepada masyarakat. Juga tempat koordinasi relawan yang bergerak untuk pemenangan pasangan 01 tersebut.

Bowo menandaskan, semua caleg PDIP diwajibkan memiliki akun di media sosial dan membantu menangkal bila ada hoax yang beredar. Kalau tidak bisa menangani akun media sosialnya bisa memakai admin yang khusus mengurusinya.

“Kami juga dipantau oleh tim media sosial dari DPP,” kata Bowo.

Sekretaris DPC Suparno menambahkan, adanya posko itu diharapkan juga bisa mengontrol dan melihat pergerakan dari pihak sebelah yang juga aktif, termasuk di media sosial. Adanya posko itu juga bisa memberikan informasi kepada kelompok masyarakat yang tidak mengikuti perkembangan di media sosial, seperti petani dan ibu rumah tangga. Bisa dikatakan posko pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin sudah ada di seluruh desa di 20 kecamatan.

“Bahkan DPC kewalahan menerima undangan peresmian posko di desa,” kata Suparno.

Agustina mengungkapkan, memanfaatkan media sosial bagi kader PDIP juga sudah diperintahkan oleh DPP PDIP. Di DPP PDIP sendiri ada ruangan dan tim khusus yang memantau pergerakan dan aktifitas para caleg PDIP dan seluruh struktur dari seluruh Indonesia di media sosial.

“Bahkan hasil pemantauan itu dirilis dan yang anggota DPR RI mendapatkan laporan updatenya dalam bentuk matriks,” tandasnya.

Dalam bermedia sosial, kader dan caleg PDIP wajib memanfaatkan untuk partai, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Termasuk menangkal bila ada hoax dan ujaran kebencian, baik yang menyerang calon presiden dan calon wakil presiden hingga yang menyerang pribadi seseorang kader.

“Kalau memang ada hoax maka harus segera dilawan dan diluruskan,” tegas Agustina. (Cartens)