Petani Gelar Aksi Damai, Beras Import di Klaten itu Hoax

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Ribuan petani dari berbagai perwakilan Kecamatan se Klaten, mengikuti aksi damai dan menegaskan Klaten masih aman dari serbuan beras import. Import beras tidak terjadi sama sekali di Klaten.

Komentar salah satu elit politik Jakarta dengan penyataan petani Klaten resah dengan beras import, disanggah ribuan petani Klaten yang berkumpul di pintu masuk Taman Lampion Barenglor, Minggu pagi (20/1/2019). Sekitar pukul 07.00-08.00 WIB, massa petani berdatangan dan aksi damai tolak beras import pun dijaga ketat aparat Polres Klaten.

Salah satu koordinator aksi, Sugeng (48 th) menyatakan, aksi damai ini buntut pernyataan sepihak elit politik Jakarta yang kebetulan akan maju di kancah pencapresan April 2019. Dengan penuh kesadaran, para petani menolak pernyataan Klaten diserbu beras import. Hal ini merupakan berita hoax dan petani justru jadi resah dengan isu ini.

“Sekitar dua ribuan petani mendukung aksi damai ini dan sebagai tanda beras masih aman, kita bagikan 1 ton beras kepada fakir miskin di acara ini. Karena hujan, maka sementara yang dibagikan simbolik ada 100 paket beras dengan berat 2,5 kg. Kita tolak beras import dan Klaten tetap jadi gudang beras yang membawa kemakmuran rakyat,” jelas Sugeng.

Sejumlah warga ikut naik ke atas mobil pick up sambil berorasi dengan diikuti ribuan petani jalan kaki dari Taman Lampion menuju depan Matahari Plaza. Hujan turun tak menyurutkan tekat petani menuangkan ide gagasan terkait masalah ini. Sejumlah anggota dewan, para calon legislatif dan para Kades yang pro petani, juga banyak terlihat hadir.

Sejumlah tokoh yang ikut orasi antara lain Maryanto (petani Bero Trucuk), Rudi Kempes (Jambakan, Bayat), Juwandi (petani Karangpakel Trucuk) dan lainnya. Sutardjo, salah satu warga dari Gantiwarno yang hadir, merasa resah dengan pernyataan elit politik Jakarta yang memupuskan semangat petani bekerja.

Aksi demo petani berlangsung tertib di depan Matahari Plaza Klaten.

“Petani merasa resah dan dirugikan, masyarakat Klaten tak senang dengan cuitan elit politik tentang beras import di Klaten. Padahal prakteknya, beras di Klaten turah-turah dan kualitasnya sangat bagus. Para elit politik jangan suka bikin berita hoax,” ujar Sutardjo.

Dalam acara ini juga ada deklarasi petani bermartabat yang dibacakan Juwandi. Antara lain berisi dukungan atas reaksi cepat Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, dengan melakukan sidak pasar beras di Delanggu. Juga meminta para elit politik hati-hati dalam berbicara, pernyataan-pernyataan harus sesuai dengan fakta dan data.

“Pernyataan Bapak Prabowo Subianto adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta dan data. Oleh karena itu meminta yang bersangkutan meminta maaf kepada petani Klaten. Karena kami merasa jerih payah kami diremehkan, tidak ada petani Klaten yang menangis, tidak ada beras import beredar di Klaten,” ujar Juwandi. (Aha)

Caption Foto HL:
Petani di Klaten turun ke jalan, aksi damai tolak berita hoax beras import.