Pemilu OSIS SMP Muh 7 Solo Tampilkan Werkudoro – Puntodewo dan Srikandi

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Sebuah kontestasi di ajang Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), digelar secara unik di salah satu SMP di Kota Surakarta. Tiga kandidat dalam pemilihan ini, memakai kostum wayang yang menggambarkan tiga tokoh dengan sifat-sifat terpuji. Selain sebagai studi demokrasi, kegiatan ini sekaligus melestarikan budaya kepada pelajar.

Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah yang menjadi agenda rutin tahunan, menjadi momentum bagi sekolah-sekolah di Kota Solo, untuk memunculkan aksi kreatif dan positif bagi para siswa. Seperti yang dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 7 Solo pada Selasa 2 Oktober 2018, saat mereka menggelar acara pemilihan umum.

Sekolah yang berada di Kawasan Kandang Sapi Jebres Kota Solo ini, terasa semarak dengan antusias tinggi para siswanya dalam melakukan pencoblosan.

Dalam kegiatan ini, tiga kandidat ketua OSIS tampil dengan pakaian wayang yang menggambarkan para kesatria dari Pandawa. Pemilihan ini akhirnya dimenangkan oleh Jodi Putra Caesar yang tampil sebagai Werkudoro. Jodi mengalahkan dua calon lainnya, masing-masing Andriyanasta yang tampil sebagai Puntodewo dan Dinda Kartika Sari yang tampil sebagai Srikandi.

Sebagai sebuah pembelajaran berdemokrasi, ajang pemilihan ini terasa bermakna karena para calon digambarkan sebagai sosok-sosok kesatria yang patut menjadi teladan. Menurut salah satu guru di SMP Muhammadiyah 7 Solo, Sri Mulyono, antusias siswa sangat terasa karena ajang pemilihan ini digelar dengan sentuhan yang kreatif. Tiga kandidat mengambarkan para kesatria, seperti Puntodewo yang sepanjang hidupnya tidak pernah dimusuhi dan memusuhi orang. Sedangkan Srikandi mempunyai sifat keibuan dan lemah lembut, sementara Werkudoro mempunyai sifat gagah berani – jujur serta menganggap semua orang sama.

Tiga Kandidat Berkostum wayang tampil di ajang Pemilu Sekolah yang digelar di SMP Muhammadiyah 7 Jebres Kota Solo, Selasa (2/10/2018).

“Kegiatan dengan kreasi siswa di Pemilihan Ketua OSIS ini sudah ke empat kalinya digelar di sini. Para siswa mendapat banyak manfaat dengan kegiatan ini. Setiap tahun kita selalu berganti tema, namun tetap harus bernilai positif terutama untuk pembelajaran berdemokrasi,” ujar Sri Mulyono kepada poskita.co yang menemui di tengah-tengah acara, Selasa (2/10/2018).

Dikatakan Sri Mulyono, studi demokrasi berupa kontestasi pemilihan umum di sekolah ini masuk dalam pelajaran PPKN sehingga siswa tak hanya belajar secara teori namun merasakan langsung proses pemilihan umum.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum sosialisasi pemilihan umum yang damai, meski para pelajar belum memiliki hak pilih pada Pemilu 2019 yang akan datang, setidaknya ikut serta menyambut momentum Pemilu 2019 sebagai tahun politik yang menjadi pesta demokrasi rakyat Indonesia. (Udi)