Partisipasi Perempuan dalam Meningkatkan Pembangunan Nasional

Spread the love

YOGYAKARTA (poskita.co) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, hadir dalam acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Women (ICW) ke-35 di Yogyakarta, Kamis (13/9). Acara ini diselenggarakan untuk memperkuat komitmen bersama, bagi 150 perempuan dari organisasi dunia di 18 negara dan 1.000 perempuan perwakilan organisasi di Indonesia, dalam meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di dunia, khususnya di Indonesia.

Perihal kegiatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), kata Menteri, mengapresiasi upaya Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN) sebagai bentuk upaya dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.

“Mengingat saat ini kondisi perempuan dan anak di Indonesia cukup memprihatinkan. Berbagai hasil kajian memperlihatkan bahwa perempuan dan anak merupakan kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, kekerasan dan sebagainya,” jelas Menteri Yohana dalam sambutannya.

Menteri Yohana menjelaskan, bahwa perempuan dan anak seringkali mengalami berbagai kekerasan, baik fisik, psikis dan seksual, serta menjadi korban stereotype, marginalisasi, subordinasi dan beban ganda. Banyak perempuan dianggap hanya melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan urusan rumah tangga, sedangkan laki-laki dianggap sebagai pencari nafkah utama, sehingga pendapatan perempuan dianggap hanya sebagai tambahan saja. Perempuan juga mengalami marjinalisasi (proses peminggiran) yang berdampak pada kemiskinan secara ekonomi.

“Perempuan juga sering mengalami subordinasi atau penomorduaan, khususnya dalam kesempatan untuk memperoleh hak-hak pendidikan yang sering dinomorduakan dibandingkan pendidikan laki-laki. Terakhir adalah beban ganda, banyak perempuan yang bekerja mencari nafkah sekaligus mengerjakan urusan rumah tangga. Untuk mengatasi permasalahan perempuan tersebut, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi menjadi faktor sangat penting yang harus ditingkatkan,” ungkap Yohana.

Menteri PPPA itu juga menegaskan, bahwa perempuan berpotensi besar untuk membangun bangsa ini, oleh karena itu sangat perlu memberikan akses bagi perempuan untuk berpartisipasi di segala bidang pembangunan. Perempuan harus diberi kesempatan untuk melakukan kontrol terhadap proses pembangunan. Dengan demikian, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dapat terwujud dan pembangunan dapat berjalan dengan baik.

Pada acara tersebut, Menteri Yohana juga mengapresiasi KOWANI yang berhasil mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Temu Nasional yang menghadirkan wakil organisasi perempuan terbanyak, mencapai 1.000 orang. Kemen PPPA juga menerima penghargaan MURI atas rekor Pendukung Temu Nasional Organisasi Perempuan Terbanyak. (anto)