Tagihan Membengkak, Pelanggan Telkomsel Merasa Dirugikan

Spread the love

SOLO (poskita.com) – Tagihan pembayaran pulsa membengkak, pelanggan provider Telkomsel, Arif Daryanto (54) merasa dirugikan. Sebab warga Karangasem, Laweyan, Solo tersebut membayar tagihan pulsa bukan untuk penggunaan pulsa pribadinya tetapi juga membayar pulsa sebuah perusahaan tertentu.

Arif yang telah menjadi pelanggan Telkomsel puluhan tahun dalam beberapa bulan terakhir baru mengetahui  pembayaran pulsa yang cukup banyak di setiap bulannya.

“Setiap bulan pembayaran pulsa ada yang mencapai Rp 600.000 hingga Rp 2 juta,” kata Arif dalam membeberkan kasusnya kepada sejumlah media, pada Rabu (8/8).

Terungkapnya kesalahan pembayaran ini berawal ketika Arif mulai curiga atas besarnya tagihan kartunya setiap bulan. Biasanya, dalam sebulan rata-rata tagihan kartu pascabayar tidak lebih dari Rp 200.000. Akan tetapi sejak tahun 2017 tagihan kartunya membengkak hingga Rp 600.000 bahkan ada yang mencapai Rp 2 juta.

“Lantaran curiga, saya lalu mendatangi Grapari Telkomsel dan menanyakan perihal tagihan saya, kenapa bisa membengkak,” ungkap Arif, Rabu (8/8).

Begitu mendapat laporan tersebut, lanjut Arif, pihak Telkomsel melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab membengkaknya tagihan warga Karangasem tersebut. Berdasar hasil investigasi, ternyata selama ini Arif turut membayar tagihan pihak lain.

“Saya heran kenapa data saya bisa “dikloning” seperti ini padahal selama ini saya tidak pernah ganti kartu dan tidak memiliki sebuah perusahaan yang ikut saya bayar setiap bulannya,” paparnya.

Arif pun menyayangkan teknologi yang digunakan Telkomsel. “Kenapa sebuah perusahaan tertentu tagihan pulsanya yang bayar saya. Ini aneh dan sangat merugikan saya,” terangnya.

Menurutnya, selama ini Telkomsel tidak pernah memberikan informasi lebih jelas mengenai pembengkakan yang terjadi pada tagihannya.

“Kasus ini baru terbongkar setelah saya aktif untuk mendatangi dan menanyakan perihal tagihan tersebut. Dan sampai saat ini kelebihan tagihan yang sudah masuk ke Telkomsel sudah lebih dari Rp 5,3 juta. Dan kemarin saya minta untuk diuangkan katanya tidak bisa, bisanya dijadikan deposit pulsa,” ungkapnya.

Arif meminta Telkomsel bertanggungjawab atas kejadian ini dan mengembalikan kelebihan pembayaran yang sudah terjadi selama ini. Mengingat kesalahan tersebut murni bukan kesalahannya melainkan dari pihak Telkomsel.

Terkait masalah ini, Pimpinan Telkomsel Kantor Cabang Solo, Achmad Safrian, membenarkan adanya kejadian tersebut. Selama ini pihak Telkomsel sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah yang muncul dengan melakukan investigasi untuk mengungkap penyebabnya.

Perihal permintaan customer yang meminta kembali uangnya secara tunai, hal itu menurut Achmad bisa dilakukan dengan cara customer datang secara langsung ke kantor dan menyiapkan berbagai persyaratan, seperti membawa rekening koran dan lainnya.

“Customer bisa datang langsung ke kantor dan menanyakan ke costumer servis (CS). Saya sudah berupaya untuk membantu dalam menyelesaikan masalah ini,” urainya. (anto)

Caption Foto:
DIRUGIKAN – Arif Daryanto, pelanggan provider Telkomsel menunjukkan bukti pembayaran tagihan yang membengkak sejak tahun 2017 yang diungkap ke media, pada Rabu (8/8).