Hadeuuh..!! Kue Berjamur Bantuan Warga Ditemukan di Posko Banjir Japanan Cawas

Spread the love

KLATEN (poskita.co) – Niat baik membantu bagi warga korban banjir setidaknya jangan sampai membahayakan kesehatan. Hal ini terdeteksi dengan adanya 12 kardus berisi kue yang sudah tidak layak dikonsumsi karena berjamur di Posko Banjir Balai Desa Japanan, Kecamatan Cawas, Klaten, Sabtu pagi, 2 Desember 2017.

Pasi Ops Kodim 0723/Klaten Lettu Cpl Tri Djoko Sabdo Palon bersama Danramil 20/Cawas Kapten Inf Gofar Afrosi langsung mengecek 12 kardus berisi kue kering yang diduga datang sejak dua hari ini. Meskipun tanggal kadaluwarsanya 18 Januari 2018, tapi kondisi kue kering tersebut sudah berjamur.

“Saya tegaskan, kue ini sudah tidak layak dikonsumsi dan kondisinya berjamur. Kalau dimakan warga sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Makanya kita stop dan jangan diedarkan atau dibagikan ke warga korban banjir. Kalau mau membantu, harusnya yang masih layak dimakan, dicek dulu. Ke depannya jangan terulang kembali,” jelas Tri Djoko saat mengecek langsung kondisi kue kering tersebut di balai desa Japanan.

Setiap kardus kue berukuran 40 cm x 40 cm yang berjumlah 6 kotak kue dengan 6 variasi itu, kalau dilihat dari luas kotak atau toplesnya masih bagus. Tapi setelah kue itu dilihat dari bawah, terlihat jamur yang berwarna hijau kehitaman dan ada juga jamurnya yang sudah berwarna keputihan.

Dari informasi wartawan di balai desa, Jumat malam, 1 Desember 2017, ada beberapa relawan yang berada di Posko Balai Desa Japanan. Ibu Rosalinda, relawan di balai desa Japanan, membenarkan adanya kue yang berjamur itu. Data yang ada, banyak warga yang datang ke balai desa memberikan bantuan aneka kue, tapi pihak posko tidak ingin mencari tahu siapa yang mengirim kue berjamur itu.

“Niat awal saya mau coba-coba rasain kue nastar itu. Eh, tak tahunya, kue itu sudah berbau tengik, sudah tidak layak dimakan. Baunya tidak sedap dan saya akhirnya tidak berani makan, daripada sakit perut. Roti atau kue nastar itu sudah kita amankan dan tidak diedarkan,” ungkap Rosalinda. (kiem)