Enam Tahun Jaga Waduk, Kakek ini Butuh Bantuan Kursi Roda

Spread the love

BOYOLALI (poskita.co) – Sosok bernama Kere Wiji Lestari adalah tipe pria yang setia dalam pekerjaanya. Selama enam tahun lamanya, warga Cengklik, Sobokerto, Ngemplak, Boyolali ini menjaga pintu masuk Waduk Cengklik sisi timur.

Dari pekerjaanya itu, ia mendapatkan saweran dari warga, pengunjung atau pemancing yang masuk waduk Cengklik. Dalam sehari, ia hanya mengantongi uang tak lebih dari Rp 50.000.

Padahal mulai pukul 05.00 sampai 19.00, pria yang dipanggil Kere ini, duduk terus menerus di atas kursi roda menanti kedatangan pengunjung.

“Lumayan mas biar bisa hidup. Sedikit tidak apa-apa,” ucapnya.

Sosok Kere Wiji memang akrab dikenal pemancing atau wisatawan. Ia selalu ditemani wadah bekas cat, tempat pengunjung melempar koin atau lembaran uang ribuan, kaca mata hitam dan topi jadi ciri khasnya. Kepada siapa saja, Kere Wiji selalu menjaga kesopanan.

Bahkan bagi tamu-tamu baru tak sungkan dia memberikan informasi yang dibutuhkan. Karena pekerjaan inilah satu-satunya yang dimilikinnya, tak ada pekerjaan lainnya, karena sajak lama sudah cacat.

Dulu semasa orang tuanya hidup, bapak enam anak ini bisa ikut berjualan. Semenjak enam tahun lalu kedua orang tuanya meninggal, hidupnya menjadi sebatang kara. Kakek 65 tahun ini hidup sendirian karena anak-anaknya merantau.

“Untunglah ada aktivitas seperti ini yang bisa membuat saya sibuk. Saya nikmati hidup saya ini,” ucapnya.

Satu keinginan yang belum terpenuh dari Wiji adalah memiliki kursi roda baru. Saat ini kursi roda yang dipakainya telah karatan dan rusak. Jari-jari roda ban belakang sering patah. Beberapa bulan lalu ada wakil rakyat dari Jakarta yang menjanjikan kursi roda baru. Tapi sampai sekarang janji itu belum terealisasikan. Jika sudah mendapatkan kursi yang baru cita-citanya hanya satu yakni pergi kemana-mana sendirian, tanpa takut kursi roda macet.

“Semoga bantuan kursi roda segera datang, jadi saya bisa kemana-mana lagi,” harapnya. (theo)