Membahayakan Siswa : Ternyata Masih Ada Saja Bangunan SD di Solo yang Rusak

Spread the love

SOLO (poskita) – Sejumlah bangunan sekolah dasar negeri di Solo diketahui masih ada saja yang kualitasnya cukup memprihatinkan. Padahal usia bangunan masih terbilang baru. Hal ini cukup membahayakan para siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas.

Hasil sidak komisi IV DPRD Solo, Rabu (27/9) di sejumlah SD negeri antara lain, SDN Panularan 4 Laweyan, SDN Tegal Kuniran Jebres, dan SDN Bulukantil Jebres, kondisi kualitas bangunannya sudah banyak yang rusak. Padahal, diketahui usia bangunan sejumlah SDN tersebut terbilang cukup baru. Seperti yang ditemukan di SDN Panularan 4, atap plafon mau pun kayu-kayu jendela ruang kelas kondisinya sudah        banyak yang rusak. Saat ini, sejumlah bangunan SDN tersebut sedang dalam perbaikan, sekaligus pembangunan lanjutan sejumlah ruang kelas.

Anggota Komisi IV DPRD Solo, Reni Widyawati, mempertanyakan kualitas pekerjaan dari para pelaksana proyek pembangunan.

“Sesuai aturan, seharusnya renovasi bangunan sekolah dilakukan setiap lima tahun sekali. Namun kondisi sejumlah bangunan SDN ini belum genap diperbaiki dalam setahun, tapi kondisinya sudah banyak yang rusak,” tegas Reni. Dia pun memberi contoh rusaknya atap plafon akibat rembesan air, wastafel di luar kelas yang tidak berfungsi akibat rusak, dan rapuhnya kusen kayu jendela akibat dimakan rayap. Kondisi ini menurut Reni cukup memprihatinkan, dan dikawatirkan cukup membahayakan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas.

Sementara itu, di SDN Tegal Kuniran, kondisi serupa ditemukan juga. Kepala sekolah SDN Tegal Kuniran, Y. Suparna menjelaskan, sebagian bangunan ruang kelas di sekolahnya mengalami kerusakan yang cukup serius. Padahal bangunan tersebut belum lama mengalami perbaikan, tepatnya tahun 2014 lalu. Kerusakan tersebut antara lain atap ruang kelas dan kayu-kayu yang dimakan rayap. Untuk antisipasi, pihak sekolah tidak menggunakan ruang kelas tersebut untuk kegiatan belajar. Sejumlah kerusakan itu juga telah dilaporkan ke dinas pendidikan untuk dilakukan perbaikan segera.

Komisi IV sendiri menyoroti kualitas bangunan sekolah yang dikerjakan sejumlah pelaksana proyek yang dinilainya tidak memenuhi standar bangunan. Padahal, anggaran untuk perbaikan sejumlah SDN di Solo cukup besar. Misalnya saja, untuk perbaikan kembali sejumlah ruang kelas yang rusak di SDN Tegal Kuniran anggarannya mencapai  134 juta rupiah. Berkaitan dengan masalah itu, pekan depan komisi IV akan memanggil sejumlah kontraktor yang menangani pekerjaan perbaikan bangunan SD, termasuk dinas terkait. (endang paryanti)