Festival Naskah Nusantara III Pamerkan 200 Naskah Kuno

Spread the love

SOLO (poskita.co) – Perpustakaan Nasional menyelenggarakan Festival Naskah Nusantara (FNN) III bertempat di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Senin sampai Jumat (25-29/9).  Pada gelaran event ketiga kalinya ini, dipamerkan 200 naskah kuno dari 20 perpustakaan se-Indonesia.

Kegiatan tersebut merupakan kali pertama digelar di luar Perpustakaan Nasional RI. Kampus UNS sengaja dipilih karena dinilai memiliki kepedulian dalam pelestarian naskah naskah kuno melalui para filolognya.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, pada saat pembukaan (25/9)  menjelaskan acara Festival Naskah Nusantara merupakan suatu sarana untuk mengangkat bahwa betapa pentingnya naskah-naskah yang bangsa Indonesia miliki untuk dijadikan masukan dan rujukan kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengambil kebijakan di masa yang akan datang. Syarif berharap untuk selanjutnya dapat mengundang para pakar atau praktisi di bidangnya yang terkait tentang naskah kuno untuk dapat dipelajari tentang bagaimana kearifan dan kebajikan bangsa Indonesia yang sudah terpelihara sejak dahulu.

FNN III bertujuan untuk mengenalkan naskah kuno dan nilai-nilai yang terkandung pada generasi muda juga diharapkan dapat menjadi media literasi informasi da mengenai pernaskahan nusantara/ manuskrip yang disimpan dan dilestarikan oleh para filolog dan perpustakaan di Indonesia.

‘’Kami berharap FNN III ini bisa menjadi wisata ilmiah bagi para generasi muda. Dalam pameran tersebut tidak hanya bisa menyaksikan naskah kuno namun juga bisa memperoleh kopiannya beserta maknanya untuk dipelajari  ataupun dijadikan inspirasi,’’ jelas Kepala Perpustakaan UNS Dr Muhammad Rohmadi Mhum.

Selain pameran naskah, FNN III turut pula menggelar diskusi, workshop aplikasi kadungan informasi naskah, pertunjukan seni, dan Seminar Internasional Pernaskahan Nusantara (Semipernas) menghadirkan 65 pembicara, terdiri dari para sejarawan, arkeolog, ahli budaya, dan filolog dari dalam dan luar negeri. (endang paryanti)